Tampilkan postingan dengan label kata mutiara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kata mutiara. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Agustus 2013

Mengenangmu

Senin, 12 Agustus 2013 0
hamparan air tiada tepi
deburan ombak berbisik liri dalam hati
hembusan angin silih berganti
seolah mengajaku tenggelam dalam lautan emosi

menelusuri sudut-sudut dalam memori
detik demi detik mulai berjalan
aku mulai tenggelam
saat ia mulai melebarkan bibirnya
mataku dan matanya mulai beresonansi
aku bergetar dari titik 0 terendahku
apakah ini isyarat matahari?

Tapi rupanya jemariku tak pandai memainkan dawai dawai asmara
kau mulai jenuh dengan laguku
kaupun mulai mencari nada-nada baru
saat itu kamu bukanlah kamu yang sebenarnya
hatimu bukanlah hatimu yang sebenarnya
kau hanya tak nyaman dengan kesunyianmu

ratusan derajat bulanpun berputar
aku tetap bertahan
hingga akhirnya kau tersenyum dengan lagumu yang lain
diatas peti mati aku ikut tersenyum
diatas peti mati kumainkan dawai-dawaiku
diatas peti mati kumelihat kebahagianmu

ribuan hari kemudian...
aku masih bertahan
meski amarah dan kebencian terkadang
menjadi penggoda cinta sejati
ini bukanlah pilihanku
tapi ini adalah jalanku


#Himawan Ardhi Suhendra#
More About → Mengenangmu

Sebuah Keikhlasan

dalam diam aku berlari
meninggalkan jejak-jejak tak pasti
tapi bukankah ini jalan tak bernilai
kulihat telapak kakiku,
masih menapak dibatu yang sama di waktu itu
aku kembali lagi...
masih dilubang yang sama
beratap mega, beralas kaca
dan hujan masih membasahi wajahku

suara-suara itu kemudian mulai muncul
suara yang membawa janur kuning tepat dijantungku
suara yang bermakna penyatuan
aku tak kuasa....
mulutku mulai berontak
aku kehiangan kendali atas diriku

sejenak kutundukan kepalaku
mungkin sudah saatnya aku belajar arti sebuah keikhlasan
dalam sujudku aku berucap
sajadah merah dikala itu
semoga menjagamu dalam lima waktu


#Himawan Ardhi Suhendra#
More About → Sebuah Keikhlasan

Kaulah Puisiku

Kepada puisiku
setiap kata dalam kalimatmu 
aku rindu
setiap kalimat dalam baitmu
aku rindu
puisiku
jangan kau bersedih 
aku tak mau melihatnya
pergilah dengan sejuta keindahanmu
kelak setiap huruf yang terangkai dalam baitmu
kanku jaga dalam hati
takan kubiarkn air mata membasahi
membshi goresan tinta diatas lembaran putih
agar slalu indah untuk dbaca
janjiku pasti kutepati
karena kaulah puisiku


#Himawan Ardhi Suhendra#
More About → Kaulah Puisiku

Senjaku Tak Kunjung Tiba

Siang kini tampak samar samar 
bersembunyi dibalik gelapnya malam 
senjapun sudah menghilang 
membuahkan pagi tak bersinar 
angin.. 
Kutitipkn mawar ini kepadamu 
datanglah ketempat itu 
karena durinya tlah meracuni harmoni kehidupan 
bersama rasa yg terpendam 
biarkan nyanyian sunyi berbisik liri dalam hati 
menemaniku menunggu senja bersama cinta 
tak peduli ocehan camar disetiap sisi kehidupan 
membiarkan ombak merana mengisi kala 
ku tak mau memaksa 
ku tak mau berdusta 
tapi inilah cinta 

kemana lagi raga ini kulabuhkan 
Saat hati tak juga bersua 
Inginku teriakan distorsi alunan jiwa 
Tapi kepada siapa rasa ini ku persalahkan 

#Himawan Ardhi Suhendra#
More About → Senjaku Tak Kunjung Tiba

Bunga Telah Diseberang Jalan



jika kumampu merajut kata demi kata
melantunkan irama puisi
yang menyilaukn pandang dalam senyumu
mungkin tak ada lagi aroma kepedihan
damai ini mungkin sdah trasa
ruang semu tak lagi nampak padaku
bersamamu mengarungi badai hidup ini


secawan madu yang kau tawarkan
slalu terngiang dalam malam
putih kilaunya merasuk dalam dahaga
getar dawai jiwanya,
semua masih tampak jelas dalam ingatan
kerinduan yang begitu dalam terbayar dalam angan

rindu ini slalu terjaga tanpa waktu
yang bersembunyi dalam kebisuanku
sejuta rindu,sejuta asa,sejuta impian
tak ingin kulukis dalam ilusi


mungkin kusalah melihat dalam cermin
cermin memang slalu apa adanya
tapi logika selalu mengada ada
membuatku terpuruk dalam diriku sndiri
kegelapan,kesunyian mnjadi pendamai jiwa yang rapuh 
dibalik hujan ini

sinarmu slalu kudamba
bukan redupmu yang tergulung asap
hangatmu slalu kunanti
bukan dinginmu yang menusuk hati


kini kutak mau berteman dengan kebisuan ini
dikota itu,
ya,hanya dkota itu
ingn kumulai semuanya
tapi keadaan selalu menyulitknku
kini bunga sudah terlanjur diseberang jalan
entah rasa itu bnar atau palsu
tapi jeritan,rintihan tak perlu kutampakan
karena cintaku takan pernah bersyarat

#Himawan Ardhi Suhendra#
More About → Bunga Telah Diseberang Jalan
 
Copyright © 2012 Puisi Luapan Jiwa. | Design by Yusuf Fikri and Support to Sosbok | Powered by Blogger